2.17.2012

My Antifan Story




















Judul : So, I Married the Anti-fan
Genre : Romance, comedy
Kategori: Fiksi, novel terjemahan
ISBN: 978-602-98325-4-9
Tebal : 550 hlmn
Harga :
Terbit : Maret 2012




Sinopsis
Aku tinggal dengan idola paling terkenal se-Korea. Tapi… Aku adalah antifan-nya.
 H, salah satu bintang pemicu hallyu wave akan tinggal dengan antifan-nya dalam sebuah variety show.
 Mr. H: Tentu saja aku bisa menangani antifan-ku. Aku ini pria yang penuh dengan kejutan
 Ms. L: Sebagai antifan-nya, aku akan membuka semua rahasia busuknya. Lihat saja nanti
Begitu berita itu keluar, para fans Mr. H segera membentuk pertahanan untuk melindungi idolanya.
Dan jika Ms. L melukai Mr. H barang sedikitpun maka mereka tidak segan2 untuk bertindak


_________________________________________________________________________________


My Best Fan

“Jung Ah!” teriak manajer membuyarkan lamunanku.
“Ada apa eonni?”
“Apa yang kau lakukan? Dari tadi kerjamu hanya melamun saja. Tak ingatkah bahwa showcase pertamamu hanya dalam hitungan hari? Ayo latihan!”
Aku pun beranjak dari sofa berwarna pastel dan melangkah menuju ruang latihan.
Dalam waktu dekat ini aku akan mengadakan showcase. Showcase pertamaku sejak aku debut tahun lalu. Aku memang tidak lebih populer dari SNSD ataupun IU tapi aku akan berusaha keras untuk memberikan yang terbaik untuk fansku.
Hari yang ditunggu pun tiba. Benar-benar luar biasa! Tata panggung yang indah, tata cahaya yang sempurna, para penonton yang hebat! Tak kusangka, semua orang telah bekerja keras demi showcase ini. Air mataku nyaris menetes. Aku berjalan menuju tengah panggung dan memperhatikan penonton satu persatu. Dan... Mataku tak beralih setelah aku menangkap sesosok pria yang berdiri di tengah penonton dan mungkin jaraknya tidak lebih dari 10 meter dari tempatku berdiri. Ia mengangkat sebuah spanduk besar bertuliskan “I’m Your Antifan!”.Oh Tuhan! Apa-apaan ini! Seorang antifan datang pada showcaseku. Aku bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak kesal, aku juga tidak marah, tapi rasanya hatiku sakit. Sangat sakit, bahkan lebih sakit dari dikhianati seorang kekasih.
 “Hei kau! Pria yang membawa spanduk besar. Bisakah kau naik ke panggung?”
Aku menyuruh seorang penata cahaya untuk menyorotkan lampu ke arahnya dan semua penonton melihat ke arah pria tersebut. Tanpa ragu, ia berjalan mengarungi lautan penonton dan menaiki tangga menuju panggung dan kini ia sudah berdiri di sebelahku.
“Kau? antifan-ku? Apa yang kau lakukan di sini?”
“Ya, aku memang antifan-mu! Aku sangat membenci dirimu!” katanya dengan nada tinggi. Semua penonton yang mengatasnamakan fansku terlihat kesal dan ribut.
“Kau antifan-ku tapi kau datang pada showcaseku? Apakah itu masuk akal?”
“Aku hanya ingin melihat kau melakukan kesalahan di panggung ini dan mengabadikannya serta mengunggahnya ke internet. Agar semua orang sadar bahwa kau tidak pantas menjadi idola!” wajahnya memerah seperti ingin memakan orang.
“Kau ini lucu sekali, kau mengeluarkan uang untuk membeli tiket showcase ini, lalu membuat spanduk sebesar ini hanya untuk melakukan hal seperti itu?”
Ia terdiam dan tampak ragu untuk menjawab.
 “Apa kau tahu semua laguku? Ayo kita menyanyi bersama!” ajakku.
Ia tak menggubrisku sedikitpun. Aku mulai bernyanyi, sejenak ku lirik pria itu tapi ia hanya diam dengan ekspresi yang sangat aneh. Kemudian aku menyodorkan mic ke arahnya, tapi tanganku ditepisnya.
“Hm. Ya sudahlah,” batinku.
Aku terus bernyanyi, pria tersebut masih saja memasang wajah masamnya. Aku refleks memegang tangannya.
“Eh,” katanya kaget.
Ia tidak melepas genggamanku, malah terus mempererat genggamannya. Akhirnya dia mulai mengeluarkan suara, ia bernyanyi! Ia hapal laguku! Aku bahagia sekali. Suaranya juga tak buruk. Aku meliriknya lagi, ia nampak menikmati suasana saat ini.
Lagu sudah hampir mencapai akhir, aku pun memeluknya. Ia terlihat kaget untuk yang kesekian kalinya. Entah apa yang sedang meracuni pikiranku saat ini, di akhir lagu aku pun mencium pipinya. Ia hanya mengernyitkan dahinya. Penonton berteriak dan bertepuk tangan. Benar-benar sangat meriah.
“Mulai saat ini, aku akan berusaha menjadi fan setiamu. Kim Jung Ah,” ia pun membuang spanduk besar itu.

Dalam hatiku berkata, “Aku berhasil menaklukkannya, antifan-ku...”



thanks to: @penerbitharu

1 komentar:

interest with this post???
please leave a comment ^^
감사합니다 ^^