12.12.2010

Lumut (Bryophyta)


Lumut (Bryophyta)

Merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.

Ciri-ciri:

  1. berukuran kecil, tingginya kurang dari 2 cm tapi ada juga yang mencapai setengah meter.
  2. tidak memiliki jaringan pengangkut
  3. hidup di tempat lembab dan basah
  4. belum memiliki akar, batang, daun sejati. Tubu berupa talus
  5. mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan
  6. reproduksi aseksual: pembentukan gemma atau kuncup, penyebaran spora, fragmentasi
  7. reproduksi seksual: peleburan antara spermatozoid dengan ovum

Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut dapat dibedakan menjadi 2 kelompok:

  1. lumut homotalus: kelompok lumut yang memiliki anteridium dan arkogonium pada satu tubuh (talus). Lumut yang demikian disebut juga lumut berubah satu.
  2. lumut heterotalus: kelompok lumut yang masing-masing talusnya memiliki anteridium saja atau arkogonium saja. Lumut demikian disebut lumut berumah dua.

Metagenesis Bryophyta


Tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya. Apa yang dikenal orang sebagai tumbuhan lumut merupakan tahap gametofit (tumbuhan penghasil gamet) yang haploid (x = n). Dengan demikian, terdapat tumbuhan lumut jantan dan betina karena satu tumbuhan tidak dapat menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
Sel-sel kelamin jantan (sel sperma) dihasilkan dari anteridium dan sel-sel kelamin betina (sel telur atau ovum) terletak di dalam arkegonium. Kedua organ penghasil sel kelamin ini terletak di bagian puncak dari tumbuhan. Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma. Sel-sel sperma berenang (pembuahan terjadi apabila kondisi lingkungan basah) menuju arkegonium untuk membuahi ovum.
Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit yang tidak mandiri karena hidupnya disokong oleh gametofit. Sporofit ini diploid (x = 2n) dan berusia pendek (3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan). Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada bagian ujung. Sporogonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporogonium masak akan melepaskan spora. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema. Berkas-berkas ini tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru.

Klasifikasi Bryophyta

  1. kelas Hepaticopsida

ciri-ciri:

    • tubuh berupa talus berbentuk seperti hati dengan percabangan menggarpu
    • Rhizoid membantu melekatnya talus pada substrat
    • Sporofit tumbuh dalam gametofit betina
    • Reproduksi aseksual: pembentukan gemma atau kuncup
    • Reproduksi seksual dengan melibatkan abteridium dan arkogonium
    • Contoh: Marchantia polymorpha, archantia geminata
  1. kelas Antoceropsida

Ciri-ciri:

    • gametofit berupa talus berbentuk lembaran yang tepinya rata
    • sporofit tertancap pada gametofit
    • kapsul spora berbentuk sperti tanduk
    • struktur tubuh hampir sama dengan Hepaticosida
    • Contoh: Anthoceros sporophytes
  1. kelas Bropsida

Ciri-ciri:

    • tubuh terdiri dari 3 bagian: rhizoid, batang, daun
    • sporofit tumbuh pada gametofit
    • memiliki kutikula dan stomata
    • reproduksi aseksual: fragmentasi
    • reproduksi seksual: metagenesis
    • Contoh: Sphagnum fimbriatum

Sphagnum squarrosum

Polytrichum commune

Manfaat Lumut dalam Kehidupan sehari-hari

  1. Berperan penting dalam ekosistem alam. Bersama dengan Lichenes merupakan tumbuhan perintis, di antaranya ada yang tumbuh di daerah gersang seperti di celah bebatuan.
  2. Di hutan berperan dalam menyerap dan menahan air hujan, dapat mencegah terjadinya banir pada musim hujan dan mampu menyediakan air pada musim kemarau
  3. Dapat dijadikan obat hepatitis (Marchantia polymorpha)
  4. Sebagai pengganti kapas (Sphagnum) tetapi harus dibersihkan dan disterilkan dahulu.
  5. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah.

Referensi:

Hartati, Sri. 2004. Panduan Pembelajaran Biologi SMA dan MA. Surakarta: Mediatama.

Sudjadi, Bagod, dkk. 2007. Biologi Sains Kehidupan SMA X. Surabaya: Yudhistira.

Detik-Detik Ujian Nasional untuk SMA dan MA

wikipedia

0 comments:

Posting Komentar

interest with this post???
please leave a comment ^^
감사합니다 ^^